Essay. Tulisan singkat yang berisi sekitar 500 hingga 1.000 kata ini menjadi adegan yang tak terpisahkan dari aplikasi beasiswa. Dokumen in...
Essay. Tulisan singkat yang berisi sekitar 500 hingga 1.000 kata ini menjadi adegan yang tak terpisahkan dari aplikasi beasiswa. Dokumen ini seringkali diminta oleh penyelenggara untuk melihat kepribadian calon. Apakah kandidat yang dicari sudah sempurna atau sesuai dengan kriteria mereka. Penilaian tersebut salah satunya mereka lihat dari essay. Adakalanya seseorang berpotensi untuk menerima beasiswa, namun sebab essay yang ditulis tidak menarik, komite seleksi alhasil mengabaikan.
Selain essay, ada beberapa penyebutan lain untuk maksud yang sama, mirip motivation letter, statement of purpose, personal statement, letter of interest, dan sejenisnya. Ada yang memberi defenisi berbeda dari masing-masing dokumen ini. Namun, secara umum mereka memiliki kesamaan, yakni gambaran profil singkat Anda, ketertarikan atau minat, serta sasaran yang ingin dicapai bila terpilih. Bisa diibaratkan essay ialah lembaran promosi yang ‘menjual’ diri Anda. Laku tidaknya ya tergantung Anda.
Karena essay ialah lembaran promosi, maka buatlah essay sebaik mungkin. Sebisa mungkin essai tersebut memiliki nilai jual yang bisa mendongkrak Anda sebagai salah satu kandidat yang layak dipertimbangkan. Tanpa essay yang baik, rasanya sulit bisa lolos ke tahap seleksi. Kecuali kalau essay memang dianggap komponen yang tidak menentukan.
Berikut beberapa tips atau cara menulis essay yang baik dan menjual:
Ketahui maunya sponsor
Sebelum menulis essay, ada baiknya mencari tahu terlebih dahulu apa maunya sponsor. Apakah kriteria atau kandidat yang mereka cari ada pada diri Anda. Dengan mengetahui cita-cita mereka, Anda akan memiliki arah atau gambaran dalam menulis essay. Tidak perlu lagi mereka-reka mau menulis tema apa sebab Anda sudah tahu essay yang dikehendaki oleh sponsor.
Misalnya, apakah sponsor mencari kandidat dengan profil kemampuan kepemimpinan, aktif dalam organisasi atau komunitas, punya inovasi, atau kandidat yang memiliki prestasi akademik. Setelah tahu, bahan essay tinggal diarahkan sesuai dengan latar belakang Anda.
Simak juga » Beasiswa LPDP Terbaru Program S2, S3
Tulis secara unik
Essay unik tidak saja penulisannya yang berbeda, tapi juga sisi-sisi yang diangkat memiliki nilai lebih di mata komite seleksi. Essai sebaiknya jangan copy-paste, sehingga tidak mengakibatkan kesan Anda kurang serius. Bagaimana menulis essai yang unik? Ini memang perlu proses. Bagi pemula, setidaknya butuh beberapa hari untuk menyiapkan essai dengan matang. Anda mungkin bisa memulai dengan menceritakan latar belakang Anda, kenapa tertarik dengan beasiswa tersebut, dan alasan komite seleksi harus memilih Anda. Mungkin bisa juga dijelaskan, apa yang bakal dilakukan kalau berhasil menerima beasiswa dan langkah selanjutnya.
Ciptakan kedekatan
Anda harus memenangkan hati komite seleksi untuk memperbesar peluang meraih beasiswa. Essay yang baik tidak saja unik, tapi juga memikat. Sebagai audience, komite seleksi akan membaca secara seksama essay yang Anda buat. Di sinilah unsur kedekatan tersebut perlu diciptakan, sehingga komite seleksi semakin yakin bahwa sosok yang sempurna untuk posisi beasiswa yang dicari ialah Anda.
Menciptakan kedekatan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Misalnya, ada sebuah posisi beasiswa S2 yang dibuka bagi lulusan S1 dengan prioritas kandidat yang sudah punya pengalaman kerja. Anda yang masuk kategori tersebut bisa menjelaskan bahwa Anda sebelumnya telah memiliki pengalaman kerja yang dimaksud. Lebih baik lagi dijelaskan jenis pekerjaan tersebut, posisi ketika ini, dan capaian yang telah diperoleh.
Hal serupa juga berlaku untuk jenis beasiswa lain. Misalnya, ada sponsor yang siap membiaya beasiswa riset selama dua hingga tiga tahun dengan kriteria calon punya pengalaman di bidang riset. Anda bisa memasukkan pengalaman riset, dengan siapa Anda berkolaborasi, siapa saja supervisor Anda. Tidak ada salahnya juga Anda jelaskan dampak positif yang ditimbulkan dari hasil riset tersebut.
Simak juga » Beasiswa Unggulan Kemdikbud Program S1, S2, S3
Percaya diri
Inilah poin yang cukup menentukan sukses tidaknya essay Anda. Percaya diri. Tanpa melebih-lebihkan, Anda bisa menceritakan secara proporsional siapa Anda. Sikap percaya diri ini dbutuhkan untuk lebih meyakinkan komite seleksi. Kebiasaan orang timur yang seringkali bersikap inferior atau rendah diri perlu Anda singkirkan. Tulis saja essay tersebut dengan mantap, antusias, dan yakin.
Punya target
Komite seleksi umumnya cenderung mengunggulkan kandidat yang memiliki visi misi ke depan. Mereka butuh langkah nyata yang akan Anda lakukan usai menyelesaikan studi dengan pemberian beasiswa mereka. Karena itu, buatlah target dengan terang yang sejalan dengan visi misi mereka. Sehingga komite seleksi hingga pada kesimpulan bahwa pemberian beasiswa kepada Anda tidak sia-sia.
Kalimat jelas, tepat, dan benar
Poin ini ialah soal teknis penulisan. Terkadang maksud yang ingin disampaikan bagus, tapi sebab cara penulisannya berantakan, jadinya juga tidak maksimal. Kriteria goresan pena yang baik memang harus jelas, tepat, dan benar. Jelas maksudnya, apa yang ingin Anda sampaikan ‘nyambung’ dalam pedoman komite seleksi. Mereka tidak hingga mengernyitkan kening. Tepat ialah penyampaian essay Anda sesuai dengan yang mereka harapkan. Sedangkan benar, terkait dengan susunan kalimat, tata bahasa, maupun penempatan kata per kata dalam essay Anda.
Simak juga » Daftar Beasiswa Luar Negeri S1, S2, S3
Koreksi essay
Ini langkah terakhir sebelum essay dikirimkan bersama aplikasi beasiswa lainnya. Koreksi sangat dibutuhkan, terutama mengevaluasi apakah ada penyampaian yang keliru, penulisan yang salah, atau sisi tata bahasa yang perlu diperbaiki. Mintalah penilaian beberapa orang yang memiliki pengalaman di bidang menulis, sehingga mereka juga bisa mengoreksi essay Anda.
Itulah beberapa tips dalam menulis essay yang baik sekaligus menjual. Silakan kembangkan sendiri essay Anda hingga pada posisi yakin bahwa essay yang telah ditulis tersebut layak diperhitungkan para panelis.
Selain essay, ada beberapa penyebutan lain untuk maksud yang sama, mirip motivation letter, statement of purpose, personal statement, letter of interest, dan sejenisnya. Ada yang memberi defenisi berbeda dari masing-masing dokumen ini. Namun, secara umum mereka memiliki kesamaan, yakni gambaran profil singkat Anda, ketertarikan atau minat, serta sasaran yang ingin dicapai bila terpilih. Bisa diibaratkan essay ialah lembaran promosi yang ‘menjual’ diri Anda. Laku tidaknya ya tergantung Anda.
Karena essay ialah lembaran promosi, maka buatlah essay sebaik mungkin. Sebisa mungkin essai tersebut memiliki nilai jual yang bisa mendongkrak Anda sebagai salah satu kandidat yang layak dipertimbangkan. Tanpa essay yang baik, rasanya sulit bisa lolos ke tahap seleksi. Kecuali kalau essay memang dianggap komponen yang tidak menentukan.
Berikut beberapa tips atau cara menulis essay yang baik dan menjual:
Ketahui maunya sponsor
Sebelum menulis essay, ada baiknya mencari tahu terlebih dahulu apa maunya sponsor. Apakah kriteria atau kandidat yang mereka cari ada pada diri Anda. Dengan mengetahui cita-cita mereka, Anda akan memiliki arah atau gambaran dalam menulis essay. Tidak perlu lagi mereka-reka mau menulis tema apa sebab Anda sudah tahu essay yang dikehendaki oleh sponsor.
Misalnya, apakah sponsor mencari kandidat dengan profil kemampuan kepemimpinan, aktif dalam organisasi atau komunitas, punya inovasi, atau kandidat yang memiliki prestasi akademik. Setelah tahu, bahan essay tinggal diarahkan sesuai dengan latar belakang Anda.
Simak juga » Beasiswa LPDP Terbaru Program S2, S3
Tulis secara unik
Essay unik tidak saja penulisannya yang berbeda, tapi juga sisi-sisi yang diangkat memiliki nilai lebih di mata komite seleksi. Essai sebaiknya jangan copy-paste, sehingga tidak mengakibatkan kesan Anda kurang serius. Bagaimana menulis essai yang unik? Ini memang perlu proses. Bagi pemula, setidaknya butuh beberapa hari untuk menyiapkan essai dengan matang. Anda mungkin bisa memulai dengan menceritakan latar belakang Anda, kenapa tertarik dengan beasiswa tersebut, dan alasan komite seleksi harus memilih Anda. Mungkin bisa juga dijelaskan, apa yang bakal dilakukan kalau berhasil menerima beasiswa dan langkah selanjutnya.
Ciptakan kedekatan
Anda harus memenangkan hati komite seleksi untuk memperbesar peluang meraih beasiswa. Essay yang baik tidak saja unik, tapi juga memikat. Sebagai audience, komite seleksi akan membaca secara seksama essay yang Anda buat. Di sinilah unsur kedekatan tersebut perlu diciptakan, sehingga komite seleksi semakin yakin bahwa sosok yang sempurna untuk posisi beasiswa yang dicari ialah Anda.
Menciptakan kedekatan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Misalnya, ada sebuah posisi beasiswa S2 yang dibuka bagi lulusan S1 dengan prioritas kandidat yang sudah punya pengalaman kerja. Anda yang masuk kategori tersebut bisa menjelaskan bahwa Anda sebelumnya telah memiliki pengalaman kerja yang dimaksud. Lebih baik lagi dijelaskan jenis pekerjaan tersebut, posisi ketika ini, dan capaian yang telah diperoleh.
Hal serupa juga berlaku untuk jenis beasiswa lain. Misalnya, ada sponsor yang siap membiaya beasiswa riset selama dua hingga tiga tahun dengan kriteria calon punya pengalaman di bidang riset. Anda bisa memasukkan pengalaman riset, dengan siapa Anda berkolaborasi, siapa saja supervisor Anda. Tidak ada salahnya juga Anda jelaskan dampak positif yang ditimbulkan dari hasil riset tersebut.
Simak juga » Beasiswa Unggulan Kemdikbud Program S1, S2, S3
Percaya diri
Inilah poin yang cukup menentukan sukses tidaknya essay Anda. Percaya diri. Tanpa melebih-lebihkan, Anda bisa menceritakan secara proporsional siapa Anda. Sikap percaya diri ini dbutuhkan untuk lebih meyakinkan komite seleksi. Kebiasaan orang timur yang seringkali bersikap inferior atau rendah diri perlu Anda singkirkan. Tulis saja essay tersebut dengan mantap, antusias, dan yakin.
Punya target
Komite seleksi umumnya cenderung mengunggulkan kandidat yang memiliki visi misi ke depan. Mereka butuh langkah nyata yang akan Anda lakukan usai menyelesaikan studi dengan pemberian beasiswa mereka. Karena itu, buatlah target dengan terang yang sejalan dengan visi misi mereka. Sehingga komite seleksi hingga pada kesimpulan bahwa pemberian beasiswa kepada Anda tidak sia-sia.
Kalimat jelas, tepat, dan benar
Poin ini ialah soal teknis penulisan. Terkadang maksud yang ingin disampaikan bagus, tapi sebab cara penulisannya berantakan, jadinya juga tidak maksimal. Kriteria goresan pena yang baik memang harus jelas, tepat, dan benar. Jelas maksudnya, apa yang ingin Anda sampaikan ‘nyambung’ dalam pedoman komite seleksi. Mereka tidak hingga mengernyitkan kening. Tepat ialah penyampaian essay Anda sesuai dengan yang mereka harapkan. Sedangkan benar, terkait dengan susunan kalimat, tata bahasa, maupun penempatan kata per kata dalam essay Anda.
Simak juga » Daftar Beasiswa Luar Negeri S1, S2, S3
Koreksi essay
Ini langkah terakhir sebelum essay dikirimkan bersama aplikasi beasiswa lainnya. Koreksi sangat dibutuhkan, terutama mengevaluasi apakah ada penyampaian yang keliru, penulisan yang salah, atau sisi tata bahasa yang perlu diperbaiki. Mintalah penilaian beberapa orang yang memiliki pengalaman di bidang menulis, sehingga mereka juga bisa mengoreksi essay Anda.
Itulah beberapa tips dalam menulis essay yang baik sekaligus menjual. Silakan kembangkan sendiri essay Anda hingga pada posisi yakin bahwa essay yang telah ditulis tersebut layak diperhitungkan para panelis.
COMMENTS